By : Rio Sandra Alminangkabawi
Bagi para pecinta dan penikmat Kuliner, Masakan Padang adalah salah satu yang memukau selera makan mereka. Masakan yang terkenal oleh racikan khas turun temurun para koki tradisional Ranah Minang membuat makanan ini melegenda se antero dunia karena *Lamak-nya*.
Selain terkenal enak, Masakan Padang juga terjangkau dan bahkan semua kalangan dapat menikmatinya. Banyak kita temui Masakan Padang mulai dari Kelas Ampera yang rata-rata 10 ribu setiap porsinya hingga restoran-restoran nan super mewah dan tentunya dengan harga nan sesuai pula.
Untuk mencarinyapun juga tidak susah, banyak kita temukan Rumah Makan Padang di seantero Nusantara. Tapi agak susah ditemukan di Ranah Minang sendiri sebab tidak ada tulisan Masakan Padangnya, yang ada itu Ampera One, Nasi Kapau, Sederhana, Gon Raya Lamo, Los Lambuang, Simpang Raya, Lambok, Masakan Khas Tiku dan masih banyak lagi hehehe.
Bahkan “sangkin” Populernya seorang Bule Berkebangsaan Norwegia Audun Kvitlend membuat lagu khusus “Nasi Padang” sebagai bentuk Kecintaannya pada kuliner Ranah Minang. Bahkan Lagu Uda Audun Kvitlend ini viral di Tanah Air dan Mancanegara, Alhamdulillah dengan demikian semakin terkenal Masakan Padang.
Bagi para penikmat Kuliner Masakan Padang, mereka mempercayakan seutuhnya bahan bakunya dan tentu ke Halal-lan adalah poin utama. Bahkan tidaklah Orang Minang namanya jika memasak yang tidak Halal, sebab terkait betul dengan identitas.
Sungguh miris akhir-akhir ini dengan Hadirnya Masakan Padang yang diselimuti dengan bahan baku yang sangat tabu bagi masyarakat Minang atau bahasa kerennya HARAM.
Kehadiran kuliner Haram yang berbentuk Masakan Padang, sejatinya telah mencoreng identitas Orang Minang yang 100 % Islam. Tentu hal ini juga berdampak buruk terhadap Masakan Padang lainnya. Bahkan seolah-olah mengiring opini bahwa Masakan Padang tidak semuanya HALAL.
Kita sangat berharap Pada MUI, LKAAM dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengambil kebijakan dan memberikan pituah agar kehadiran Masakan Padang dari bahan baku yang HARAM dan memberi nama persis dengan masakan Padang yang umum ditemui ini untuk ditindak sehingga tidak timbul rasa was-was bagi para penikmat kuliner Masakan Padang.
Lubuk Basung, 10 Juni 2022